Monarki Politikus
- Seluruh Keluarga Aktif di PARTAI POLITIK
- Kalo Tidak Aktif ya Minimal Sebagai Penasehat Pribadi Ketua Umum
- Memanfaatkan Figur sekerabat yang udah sukses
- Memandang Rakyat sebagai obyek pembodohan Pencitraan Diri / Self Esteem aka Self Image
- Isi Anggota Monarkinya Bapak, Ibu, Embah, Eyang, Menantu, Ipar, Mertua, Anak, dan cucu, kadang juga ponakan dan besan
- Tidak Punya Keraton tapi Rumah mewah
- Tidak Punya Kereta Kencana Tapi Punya Mobil Mewah
- Tidak Punya Wilayah, tapi Punya Kantor Cabang Partai
- Salin bahu Membahu mengambil Posisi kekuasaan diparlemen, di pemerintahan dlsb
- Suka ngaku darah Biru, Minimal Minta dihormati kayak Raja.
|
nah sementara kalo :
Monarki Raja Nusantara
- Seluruh Keluarga adalah Kerabat Keraton atau kerajaan
- Semua Kerabat Guyub dan aktif dalam Keraton atau Kerajaan
- Pemanfaatan figur tidak terjadi karena disusun berdasar warisan dan urutan darah.
- Memandang Rakyat sebagai abdi sehingga dilindungi dan disayangi.
- Isi Anggota Monarkinya berdasarkan jenjang kerabat Keraton atau Kerajaan.
- Memiliki Keraton sebagai rumah dan pusat pemerintahan.
- Punya kereta Kencana tapi jarang digunakan krn tidak mau dianggap sombong.
- Memiliki Wilayah turun temurun sejak sebelum penjajah datang.
- Tidak Haus Kekuasaan karena sudah punya garis kekerabatan sendiri.
- Tidak Mau Mengaku ngaku dan berlebihan karena sejak lahir sudah memiliki gelar, semacam Pangeran, Anak Agung, Raden, Roro, Andi, Mas, dan lainnya.
Sumber : http://gratisanlounge.blogspot.com/
0 komentar:
Post a Comment