Akibat Lumpur Lapindo, Tiap Tahun Tanah Ambles
Kawasan yang paling extrim terjadinya penurunan tanah adalah di pusat semburan dan di sebelah utara pusat semburan. Untuk pusat semburan, tiap tahunnya terdeteksi terjadi penurunan sampai 4 meter.
Bahkan, patahan yang menyebabkan penurunan tanah semakin kentara. Di sebelah utara pusat semburan terdapat patahan sepanjang 700 meter yang melintang di sebelah utara pusat semburan.
"Ada tiga titik yang penurunan tanahnya sangat kentara di sebelah utara pusat semburan. Yaitu di eks tol Porong-Gempol, Ketapang dan Kedungbendo. Tiga titik ini mengarah ke pusat semburan," ujar Humas BPLS Akhmad Zulkarnain, Rabu (2/12/2009).
Zulkarnain menambahkan, dari 15 titik pantau yang dilengkapi alat Global Position System (GPS ), semuanya mengalami penurunan. Namun, yang lebih dominan adalah di sebelah utara pusat semburan.
Selain di sebelah utara, kawasan yang tergolong penurunan tanahnya cukup drastis mulai tanggul Tugu Kuning, Siring memanjang ke timur pusat semburan, kawasan Renokenongo. Sebab, retakan di bawah tanah memanjang mulai pusat semburan dari timur mengarah ke barat.
Untuk tanggul timur pusat semburan, lanjut pria yang biasa disapa Izul itu, penurunan tanah bila dihitung dalam setahun sedalam 4 meter. Sedangkan untuk sisi barat pusat semburan, seperti di tanggul Tugu Kuning, Siring, penurunan tanah dalam dua tahun terakhir sedalam 2 meter atau ambles 1 meter dalam setahun.
Penurunan tanah di sebelah selatan pusat semburan cukup lamban. Untuk tanggul Mindi (selatan pusat semburan) dalam setahun penurunan tanah di dua tanggul ini sekitar 20 centimeter.
Posisi garis retakan atau patahan yang memanjang dari arah timur ke barat pusat semburan membuat kawasan itu lebih rentan penurunan tanah. Bahkan, patahan di bawah tanah itu memanjang dari pusat semburan mencapai 1,5 km.
Asumsinya, garis terluar keluarnya semburan baru (bubble) di Desa Pamotan, Kecamatan Porong. Pamotan berjarak sekitar 1,5 km dari pusat semburan sebelah utara. Apalagi, kini material Lumpur yang keluar dari pusat semburan masih berkisar antara 80 sampai 100 ribu meter kubik per harinya.
Sedangkan untuk tanggul baru yang memanjang dari Renokenongo sampai Glagaharum, penurunan tanah dalam setahun diperkirakan 30 centimeter. Kawasan ini termasuk berada di sekitar patahan bawah tanah.(okezone.com)
0 komentar:
Post a Comment