Mengintip Teknologi Dapur Masa Depan
STOCKHOLM - Perusahaan elektronik, Electrolux berinisiatif untuk mengembangkan konsep desain baru yang menggambarkan kehidupan masyarakat di masa yang akan datang.
Bayangkan apabila kita dapat memasak tanpa menggunakan panci dan wajan, tidak perlu lagi membaca buku resep atau tidak perlu khawatir akan kesegaran bahan makanan. Lewat Heart of Home, perusahaan elektronik asal Swedia tersebut mencoba menuangkan ide masa depan yang memadukan meja dapur dan kompor dalam satu kesatuan.
'Heart of the Home' merupakan meja masak yang pintar yang dapat menyesuaikan bentuk sesuai dengan kebutuhan memasak. Hanya dengan menempatkan satu bahan makanan diatas kompor, ‘Heart of the Home’ akan menganalisa bahan tersebut dan menampilkan berbagai macam resep yang sesuai dengan bahan tersebut. Setelah memilih resep masakan yang diinginkan, pengguna dapat mengatur besar area memasak yang diinginkan hanya dengan menyentuh permukaan meja. Sedangkan kedalamannya dapat diatur dengan menekan permukaan meja yang lunak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, menyentuh permukaan meja juga dapat dilakukan untuk menetapkan waktu dan temperatur yang diperlukan saat memasak.
Dalam Keterangannya, Kamis (25/3/2010), Jane Ritonga, Product Marketing Manager Fabric mengatakan, 'Heartof The Home mencoba untuk mengantisipasi kemungkinan ledakan populasi di perkotaan.
"Diperkirakan bahwa pada tahun 2050, 74 persen populasi dunia akan tinggal diperkotaan," kata Jane.
Sebab itu,lanjut Jane, Electrolux mengembangkan Heart of Home sebagai ilustrasi apa yang akan dihadapi masyarakat pada tahun 2050. "Kita membutuhkan rumah yang minimalis. Dengan keterbatasan ruang di kota besar di masa depan, rumah harus lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai situasi. Begitu juga dengan peralatan rumah tangga. Tidak akan ada ruang yang tersisa untuk peralatan yang hanya mempunyai satu fungsi," ujar Jane.
Ditambahkan Jane, kecanggihan teknologi merupakan suatu kebutuhan untuk dapat terus berkembang baik dalam lingkup lingkungan dan sosial. "Kita tidak dapat bertahan tanpa teknologi. Teknologi sangatlah penting saat ini, namun pada tahun 2050 kita tidak dapat hidup tanpa teknologi," kata Jane.
0 komentar:
Post a Comment