Arti Lomba-lomba Saat Perayaan Kemerdekaan (17 Agustus-an)
Kebanyakan dari kita, masyarakat Indonesia, sampai sekarang mungkin masih ada yang belum mengerti makna dari perlombaan 17 Agustusan, kita hanya menganggap bahwa perlombaan itu hanya sebuah permainan semata, marilah kita bersama-sama mencoba untuk lebih mengetahui dan mengenali makna dari perlombaan 17 Agustusan ini. Dalam tulisan ini, aku menyebutnya sebuah rahasia dibalik perlombaan 17 agustus.
Di bawah ini adalah 6 Perlombaan yang paling populer, yang biasanya perlombaan ini selalu ada dalam acara 17 Agustusan :
1.Panjat pinang
Dalam permainan ini sebuah pohon pinang yang tinggi telah dilumuri oleh pelumas. Di bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon. Oleh karena batang pohon tersebut licin (karena telah diberi pelumas), para pemanjat batang pohon sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang pohon inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang pohon, dan menjadi atraksi menarik bagi para penonton.
Makna : Semangat kebersamaan dan gotong royong untuk mencapai suatu tujuan. Kita bisa lihat dari semangat para peserta yang menaiki pohon pinang tersebut yang sangat licin meskipun sudah jatuh berpuluh-puluh kali tapi mereka bersama-sama berfikir bagaimana bisa mendapatkan hadiah yang ada diatas. Disini jelas hal ini mengajarkan kepada bangsa Indonesia untuk jangan pernah mau menyerah meskipun Negara kita diambang krisis harusnya kita semua bersatu dan berfikir bagaimana cara untuk menaikkan martabat bangsa Indonesia.
2.Tarik Tambang
Pertandingan melibatkan dua regu, dengan beberapa peserta. Dua regu bertanding dari dua sisi berlawanan dan semua peserta memegang erat sebuah tali tambang. Di tengah-tengah terdapat pembatas berupa garis. Masing-masing regu berupaya menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu yang berlawanan melewati garis pembatas.
Makna : Persatuan dapat membantu mengalahkan lawan. Makna lain tarik tambang adalah bagaimana upaya menggapai suatu tujuan harus melalui tarik ulur secara keras. Terkadang tambang bergeser ke kiri-kanan untuk menuju satu tujuan kemenangan. Tim yang kompak dan strategi yang tepat akan mampu menarik tambang dengan mantap. Hal itu ditunjukkan dalam persatuan bangsa untuk menarik “tambang” kemerdekaan secara bersama-sama dari tarikan tambang penjajah.
3.Makan kerupuk
Panitia perlombaan menyiapkan kerupuk sejumlah jumlah peserta yang digantung dengan tali secara berjejer kepada sebuah tali panjang. Para peserta berlomba untuk memakan kerupuk masing-masing, dan pemenangnya adalah peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknya. Tantangan dari lomba ini adalah peserta tidak diperbolehkan menggunakan tangan dalam memakan kerupuk, peserta hanya diperbolehkan menggunakan mulutnya.
Makna : Permainan tersebut mengajarkan, betapa masyarakat saat penjajahan didera kesulitan sandang, pangan dan papan. Untuk makan yang paling sederhana sekalipun dibayangi kesulitan, akibat hasil panen pangan utama diambil kaum penjajah.
4.Balap karung
Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk. Lomba balap karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan langsung terlibat dalam perlombaan ini.
Makna : Saat penjajahan, sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat. Bahan pakaian diambil kaum penjajah, yang tertinggal adalah plastik, karet, dan karung. Mau tidak mau, rakyat hanya mengenakan pakaian berasal dari karung goni. Kain yang berserat kasar tersebut menimbulkan gatal-gatal di kulit sehingga saat tibanya kemerdekaan disambut rakyat dapat berpakaian layak kembali.
5.Sepeda lambat
Para peserta bersiap dengan sepeda masing-masing di garis permulaan dan berlomba untuk mencapai garis finish dalam lajur masing-masing. Namun, berbeda dan berlawanan dengan balap sepeda, pemenang sepeda lambat adalah peserta paling akhir yang mencapai garis finish.Karena sepeda hanya mempunyai dua roda, semakin lambat sepeda dikayuh, semakin sulit untuk menjaga keseimbangan, dan bila peserta tidak dapat menyeimbangkan sepeda (jatuh atau salah satu kakinya menyentuh jalan), peserta akan dinyatakan gugur.
Makna :Keseimbangan dan jangan terburu-buru adalah merupakan makna dari permaianan ini kadang kita lupa dalam menyelesaikan suatu masalah cenderung buru-buru, justru terkadang disaat kita terlalu berfikir dan mengambil tindakan yang cepat mungkin ada 1 bagian yang kita terlupa, hal itu lah yang menyebabkan ketidakseimbangan. Ingatkah dengan istilah kata “ biar lambat asal selamat”. Namun tetap saja lebih baik, cepat, bisa diandalkan dan selamat.
6.Perang bantal
Dua orang pemain duduk di atas sebuah batang pohon yang diletakkan di atas air, bisa berupa sungai atau kolam. Pemain tersebut duduk berhadapan dan bersenjatakan bantal baku pukul sampai salah satu terjatuh ke dalam air. Yang tetap bertahan di atas dinyatakan sebagai pemenang.
Makna : Kata pertahanan disini yang menjadi maknanya, dalam berperang/berselisih kita jangan mudah lengah, kita mesti bisa bertahan dalam kondisi apapun meski hanya bermodal sebuah bantal!! tapi kita tetap harus bisa menang!!
Keberhasilan para pendahulu dalam mencapai kemerdekaan Indonesia bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Mari kita hias kemerdekaan ini dengan pembangunan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
1 komentar:
Obat Luka
Obat Sering Kencing
Obat Diabetes Akut
Obat infeksi saluran kencing
Post a Comment