Saat Putri Anda Mengalami Menstruasi Pertamanya
Jakarta, Pubertas pada remaja putri ditandai dengan datangnya menstruasi pertama. Meski merupakan proses yang alamiah, pengalaman yang baru pertama kalinya terjadi seumur hidup sering membuat panik sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.
Kebanyakan remaja mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12-14 tahun, meski perbedaan kondisi hormonal bisa menyebabkan beberapa remaja mendapatkannya lebih awal atau bahkan lebih lambat. Peristiwa ini sekaligus menandai mulai berfungsinya organ-organ reproduksi.
Dikutip dari Livestrong, Senin (10/1/2011), berikut ini beberapa hal yang bisa dipersiapkan oleh remaja putri menjelang datang bulan untuk pertama kalinya.
1. Amati tanda-tandanya
Mengenali gejala-gejala pubertas sedikit banyak akan membantu mengantisipasi datangnya menstruasi pertama. Mulailah membawa pembalut dan sejenisnya jika rambut-rambut halus mulai tumbuh di kemaluan, buah dada mulai tumbuh dan ada perubahan-perubahan lain pada bentuk tubuh.
Masa pubertas juga menjadi masa yang tepat untuk mempelajari kesehatan reproduksi, sebab pada masa itulah organ-organ kewanitaan mulai berfungsi dengan baik. Bekal pengetahuan dapat membantu mencegah berbagai masalah yang berhubungan dengan kebersihan organ kewanitaan maupun masalah yang lebih berat termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit.
2. Siapkan kebutuhan
Beberapa remaja putri mendapatkan menstruasi pertamanya di sekolah, sehingga remaja dianjurkan menyimpan pembalut atau sejenisnya di tas untuk mengantisipasi saat-saat yang tidak terduga. Tidak ada salahnya juga membawa lebih lebih dari 1, siapa tahu ada teman sekelas yang mendapatkan menstruasi petamanya pada saat yang bersamaan.
3. Kenali gejala pramenstruasi
Beberapa perempuan tidka merasakan gejala apapun sebelum datang bulan, namun sebagian besar mengalami sindrom pramenstruasi. Karena itu jangan panik jika sesaat menjelang menstruasi perut terasa nyeri atau kram, kepala pening dan emosi tidak stabil. Ambil sebutir tablet pereda nyeri jika memang gejala itu sudah tak tertahankan.
4. Siapkan pakaian ganti
Apabila pembalut tidak sanggup menampung darah yang dikeluarkan, flek atau bercak merah akan muncul rok atau celana. Pakaian ganti perlu dipersiapkan sebagai rencana candangan jika ternyata volume darah tidak sesuai perkiraan. Untuk menghadapi menstruasi pada siklus berikutnya, pilih pembalut yang paling sesuai dengan kebutuhan.
5. Bentuk satu kelompok dengan teman sebaya
Menstruasi pertama pada setiap individu bisa terjadi pada usia yang berbeda-beda, namun pada teman sebaya ada kecenderungan lebih besar untuk mengalaminya dalam waktu berdekatan. Bentuk satu kelompok dengan tujuan yang sama, yakni saling mendukung dan berbagi pengalaman soal menstruasi pertama yang mungkin masih terasa canggung untuk diceritakan pada orang yang lebih dewasa.
Kebanyakan remaja mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12-14 tahun, meski perbedaan kondisi hormonal bisa menyebabkan beberapa remaja mendapatkannya lebih awal atau bahkan lebih lambat. Peristiwa ini sekaligus menandai mulai berfungsinya organ-organ reproduksi.
Dikutip dari Livestrong, Senin (10/1/2011), berikut ini beberapa hal yang bisa dipersiapkan oleh remaja putri menjelang datang bulan untuk pertama kalinya.
1. Amati tanda-tandanya
Mengenali gejala-gejala pubertas sedikit banyak akan membantu mengantisipasi datangnya menstruasi pertama. Mulailah membawa pembalut dan sejenisnya jika rambut-rambut halus mulai tumbuh di kemaluan, buah dada mulai tumbuh dan ada perubahan-perubahan lain pada bentuk tubuh.
Masa pubertas juga menjadi masa yang tepat untuk mempelajari kesehatan reproduksi, sebab pada masa itulah organ-organ kewanitaan mulai berfungsi dengan baik. Bekal pengetahuan dapat membantu mencegah berbagai masalah yang berhubungan dengan kebersihan organ kewanitaan maupun masalah yang lebih berat termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit.
2. Siapkan kebutuhan
Beberapa remaja putri mendapatkan menstruasi pertamanya di sekolah, sehingga remaja dianjurkan menyimpan pembalut atau sejenisnya di tas untuk mengantisipasi saat-saat yang tidak terduga. Tidak ada salahnya juga membawa lebih lebih dari 1, siapa tahu ada teman sekelas yang mendapatkan menstruasi petamanya pada saat yang bersamaan.
3. Kenali gejala pramenstruasi
Beberapa perempuan tidka merasakan gejala apapun sebelum datang bulan, namun sebagian besar mengalami sindrom pramenstruasi. Karena itu jangan panik jika sesaat menjelang menstruasi perut terasa nyeri atau kram, kepala pening dan emosi tidak stabil. Ambil sebutir tablet pereda nyeri jika memang gejala itu sudah tak tertahankan.
4. Siapkan pakaian ganti
Apabila pembalut tidak sanggup menampung darah yang dikeluarkan, flek atau bercak merah akan muncul rok atau celana. Pakaian ganti perlu dipersiapkan sebagai rencana candangan jika ternyata volume darah tidak sesuai perkiraan. Untuk menghadapi menstruasi pada siklus berikutnya, pilih pembalut yang paling sesuai dengan kebutuhan.
5. Bentuk satu kelompok dengan teman sebaya
Menstruasi pertama pada setiap individu bisa terjadi pada usia yang berbeda-beda, namun pada teman sebaya ada kecenderungan lebih besar untuk mengalaminya dalam waktu berdekatan. Bentuk satu kelompok dengan tujuan yang sama, yakni saling mendukung dan berbagi pengalaman soal menstruasi pertama yang mungkin masih terasa canggung untuk diceritakan pada orang yang lebih dewasa.
source: http://www.taukahkamu.com
0 komentar:
Post a Comment