Perbedaan Antara Demo Beneran Dan Demo Bayaran
Sejak zaman reformasi ini di mana kebebasan menyatakan pendapat semakin terbuka, demo atau unjuk rasa semakin sering dilakukan untuk memperotes berbagai hal yang dianggap tidak sesuai dengan rasa keadilan masyarakat.
Hal yang lebih menarik adalah ternyata setelah munculnya satu demo yang mengecam pihak tertentu, kemudian muncul demo tandingan yang tujuannya adalah melakukan pembelaan dan menyerang balik terhadap pendemo sebelumnya.
Biasanya jika ada 2 macam demo yang saling bertentangan dalam mengclaim kebenaran, tentu kita bisa menyimpulkan bahwa ke dua pihak demo tsb dapat dibagi menjadi 2 macam demo. Ke dua macam demo tsb dapat dibagi menjadi demo beneran yang memang niatnya murni untuk membela kebenaran dan yang ke dua adalah demo yang tidak murni dengan targetnya adalah sekedar membela pihak tertentu dan biasanya demo seperti ini merupakan demo bayaran
CIRI-CIRI DEMO BAYARAN
Jika anda dan kaum kerabat anda tidak ingin terlibat dalam demo yang tidak murni alias demo bayaran, anda perlu mengenali ciri-ciri demo bayaran yang antara lain adalah sebagai berikut:
1.Sering kali dilakukan oleh pengangguran
Kaum pengangguran termasuk orang yang paling mudah dan paling bersemangat untuk direkrut sebagai pelaku demo bayaran. Kondisi ekonomi yang sulit sebagai pengangguran tentu saja menjadi alasan mereka untuk segera menyatakan kesediaan untuk ikut demo bayaran. Dalam hal ini pengangguran berpendidikan rendah akan lebih mudah direkrut.
2.Para preman sering dikutsertakan
Para preman yang sering melakukan tindakan melanggar hukum di dalam mencari nafkah termasuk orang-orang yang paling mudah dan bersemangat untuk diajak ikut serta dalam melakukan demo bayaran. Selain itu tentunya mereka akan merasa lebih terhormat dibayar sebagai pendemo daripada mencari duit dengan malak sana malak sini.
3.Melibatkan ormas tertentu yang suka meresahkan masyarakat
Sudah menjadi rahasia umum kalau di antara ormas-ormas tertentu sering melakukan tindakan tidak terpuji. Misalnya melakukan pemerasan atau pungutan liar terhadap para pedagang dan tempat-tempat hiburan, mengelola parkir liar dengan tarif di atas tariff parkir super market, dsb. Mereka ini juga termasuk yang sering dipakai sebagai pelaku demo bayaran.
4.Merekrut orang yang berstatus social rendah dan tidak mengerti persoalan
Jika anda perhatikan dengan seksama para pelaku demo bayaran tsb, maka anda tentu akan bisa menangkap kesan di mana mereka tidak mengerti persoalan apa yang ditulis dalam poster yang mereka gotong. Disinyalir mereka itu berasal dari masyarakat berstatus social, ekonomi, dan pendidikan yang rendah, seperti para pedagang asongan, tukang becak, tukang parkir liar, dll.
Belum lama ini ICW melihat demo tertentu yang persertanya terdiri dari ibu-ibu yang memakai daster dan membawa anak-anak. Metro TV memberitakan adanya demo di kota besar di luar Jakarta yang pesertanya adalah tukang becak. Hebatnya mereka berteriak-teriak sambil mengecam Bibit dan Chandra sambil membawa poster ke dua pimpinan KPK non-aktif tsb yang digambarkan sebagai bajak laut.
5.Dimunculkan sebagai demo tandingan / pembelaan
Demo bayaran biasanya dimunculkan sebagai demo tandingan terhadap pihak-pihak tertentu yang sudah tersudut oleh berbagai kecaman yang dilakukan lewat pemberitaan media atau demo.
Demo tandingan memiliki target melakukan pembelaan terhadap pihak-pihak yang sedang tersudut tsb. Oleh karena itu materi demo yang mereka bawa biasanya tidak meneriakan kebenaran tapi lebih focus untuk menjelek-jelekkan pihak yang telah menyudutkan mereka. Salah satu contohnya adalah dengan menginjak-injak poster yang berisi gambar buruk dari pihak lawan tsb.
6.Berlangsung cuma sebentar
Namanya saja demo bayaran tentu dilakukan dengan semangat yang tidak murni. Oleh karena itu biasanya berlangsung relative lebih singkat daripada demo beneran yang dilakukan dengan niat yang murni untuk membela kebenaran. Tentunya mereka juga sudah tidak sabar untuk cepat selesai dan mencari order demo lain kalau ada.
7.Tarifnya perjam
Konon kabarnya para pemeran demo bayaran ini dibayar dengan hitungan per jam. Oleh karena itu biasanya para sutradara demo ini juga harus memperhitungkan agar waktu demo cukup efektif dengan bayaran yang tidak terlalu tinggi. Biasanya demo bayaran berlangsung tidak lebih dari 2 jam, karena waktu tsb dianggap cukup efektif.
8.Diprakarsai oleh pihak yang ahli dan terbiasa melakukan rekayasa
Ternyata demo bayaran bukanlah hal yang terlalu mudah dilakukan. Hanya pihak-pihak tertentu yang memang ahli dalam bidang rekayasa yang bisa menciptakan scenario demo bayaran. Pihak mana saja yang ahli dalam bidang rekayasa, silakan anda analisa sendiri. Hal lain yang cukup menarik untuk diketahui adalah dewasa ini sudah banyak bermunculan even organizer khusus bidang perdemoan.
Sumber : http://jasadh.wordpress.com
0 komentar:
Post a Comment