4 Serangga yang paling dibenci tapi bermanfaat
Beberapa   jenis serangga dibenci karena menjijikkan dan kadang-kadang menularkan   kuman penyebab berbagai penyakit mematikan. Di sisi lain, ternyata   keberadaannya memberikan manfaat tertentu bagi ekosistem global.
1. Nyamuk
Selain   menularkan malaria, nyamuk juga menularkan beberapa penyakit mematikan   lainnya seperti demam berdarah, chikungnya dan kaki gajah. Tanpa ada   kuman yang ditularkan, gigitannya itu sendiri sudah sangat menyebalkan   karena memicu gatal-gatal dan bintik kemerahan. Namun beberapa spesies   membutuhkan nyamuk dan larva atau jentik-jentiknya untuk dimakan.   Misalnya katak, kelelawar, bahkan tumbuhan seperti kantong semar. Tanpa   ada nyamuk, kepunahan atau pola migrasi satwa liar bisa terpengaruh.
2. Belatung
Dalam   film-film horor, belatung selalu digambarkan sebagai pemakan bangkai   yang menyeramkan sekaligus menjijikkan. Bahkan kadang berlebihan,   kemunculannya pada mayat sering diidentikkan sebagai azab orang berdosa.   Padahal dalam ilmu pengetahuan, belatung bisa dimanfaatkan untuk   praktik pengobatan yang disebut maggot debridement therapy (MDT).   Belatung yang merupakan larva lalat atau kumbang itu ditaruh di sebuah   luka dengan cara tertentu agar tidak menyebar, sehingga bisa memangsa   bakteri penyebab infeksi.
3. Lalat
Di   mana ada sampah dan bau busuk, di situlah lalat akan selalu muncul.   Kesan jorok sudah pasti melekat pada serangga terbang yang sulit sekali   ditangkap dengan tangan kosong tersebut. Sama seperti nyamuk, lalat  juga  dibutuhkan oleh beberapa spesies sebagai makanan utama. Selain  itu,  telur lalat akan menetas menjadi belatung dan membantu penguraian  sampah  dan material organik yang mengotori lingkungan.
4. Kecoa
Permukaan   tubuh yang mengkilap tidak mengurangi kesan jorok serangga yang satu   ini. Warna hitam dan antena kecoa yang selalu bergerak sering merangsang   refleks untuk mengambil sapu lalu memukulkannya. Padahal sebenarnya   kecoa memiliki perilaku hidup bersih yang setara dengan kucing, yakni   sering menjilati tubuhnya sendiri agar selalu higienis. Di samping itu   penelitian membuktikan otak kecoa mengandung senyawa antibakteri yang   bisa membasmi kuman super.
sumber

 

Post a Comment