Penipuan dengan modus menebar nomor call center palsu merebak di Makassar. Korbannya Sukri Abdul Hamid. Pada Senin pagi lalu ia yakin saldo tabungannya masih Rp 28 juta. Namun, siangnya uangnya di Bank Mandiri terkuras hanya tersisa beberapa puluh ribu rupiah.
Kisahnya begini. Sekitar pukul 09.00 pagi itu Sukri hendak menarik uangnya di ATM Bank Mandiri Jalan Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Gagal lantaran kartunya tertelan dalam kotak. Dia bingung cara mengeluarkannya.
Datanglah seseorang yang berlagak mau menolong dengan menyarankan Sukri menghubungi nomor pengaduan seperti tertera di bawah kotak ATM yang bertuliskan “call center”. Petunjuk itu langsung dilaksanakan oleh Sukri.
“Saya mendapat jawaban agar saya menyebutkan nomor rekening dan pin. Saya langsung berikan,” kata Sukri. Pria tadi mengaku sebagai petugas yang mengurusi kerusakan ATM Mandiri. Tanpa banyak bertanya, Sukri manggut-manggut mendengar cerita orang yang belum dikenalnya itu
Adegan berikutnya, Sukri diminta segera datang ke Bank Mandiri Jalan Kartini, Makassar, untuk mengambil ATM-nya. Alasannya, ATM yang tertelan hanya bisa diambil di kantor pusat. Sukri seperti kerbau dicocok hidungnya. Dia menurut dan bergegas berangkat.
Betapa kagetnya setelah tiba di kantor Bank Mandiri. “Pihak bank mengatakan tidak ada aturan jika ATM tertelan di kotak diambil di kantor pusat,” kata Sukri menirukan pegawai Bank Mandiri itu.
Sadar bahwa dia telah ditipu, Sukri minta rekeningnya diblokir. Beberapa menit kemudian dia mendapat penjelasan dari petugas bank bahwa saldo Rp 28 juta di rekeningnya sudah lenyap.
Sukri minta bank bertanggung jawab. Menurut dia, manajemen bank tidak mengawasi nomor pengaduan yang ternyata mudah dipalsukan. Dia juga melapor ke Polres Gowa. “Ini kejahatan modus baru, kami akan melacaknya,” kata Kepala Unit III Reserse Kriminal Polres Gowa Inspektur Dua Sandi Gali.
Polisi akan memanggil pihak bank untuk dimintai penjelasan soal nomor call center palsu tersebut. Pimpinan Bank Mandiri wilayah Makassar Edhi Chrystanto mengatakan nomor call center yang dipasang di kotak ATM itu benar. Hanya, biasanya ada orang yang sengaja memasang nomor lain dengan desain yang sama. “Memang hal ini biasa terjadi. Makanya jangan langsung percaya kepada orang yang menerima telepon aduan tersebut. Apalagi sampai meminta nomor rekening dan pin,” kata Edhi.
Dia menjelaskan, apabila ada nasabah yang kartunya tertelan di kotak ATM, petugas bank akan mengeluarkannya. “Tidak ada petugas layanan call center yang meminta nomor rekening dan pin,” ujar dia.
sumber : tempointeraktif
0 komentar:
Post a Comment