Beginilah Cara Kerja Lie Detector
You came to me,You said you were my friend.I shared my art and my mind. You found it easier,To steal than create.Then call it your’s, though it’s mine.You can’t fight, what is right,Face the truth, liar!You can’t feel, you just steal Face the truth, liar!
yah itu sepotong lagu Yngwie Malmsteen dari album Trilogy yang judulnya Liar alias pembohong atau pendusta, semalem juga sempet ngikutin berita kasus bibit dan chandra hamzah yang konon saksi ari muladi mengaku diperiksa dengan mesin lie detector. Pernah nonton meet the parents kan? yang bintangnya Ben stiller, nah di film itu terlihat si ben di tes kebohongan oleh mesin lie detector oleh sang camer (robert de niro).
Nah saya tertarik mengulas bagaimana prinsip kerja alat tersebut.sama dengan pesatnya teknologi, maka terdapat dua jenis pencatat kebohongan ini, yang berupa digital yang sudah terkomputerisasi dan ada yang berupa sebuah papan mesin portabel.
Poster film Meet the Parents
gambar sebuah mesin lie detector digital
Lie detector model portabel
Tampak bagian jari jari orang yang di tes di pasangi sebuah sensor yang terhubung ke mesin
Tampak diatas sensor sensor juga dipasang di sekitar dada dan lengan untuk mendeteksi nadi dan jantung
Fluktuasi mungkin menunjukkan bahwa orang ini sedang menipu atau berbohong. Lie Detector mendeteksi adanya kebohongan dari sistem gelombang. bila seseorang bohong maka gelombang akan bergetar cepat. sebaliknya jika seseorang jujur, maka gelombang tidak bergetar dengan cepat dan tidak terdeteksi oleh Lie Detector
Saat seseorang melakukan sebuah tes kebohongan, maka orang tersebut akan dipasangkan 4 sampai 6 sensor, dan dihubungkan dengan sebuah gambar grafik yang menunjukkan hasil hasil dari pertanyaan yang diajukan. Sensor sensor tersebut biasanya merekam aktifitas seperti yang disebutkan diatas. Kadang-kadang poligraf juga akan mencatat hal-hal seperti gerakan lengan dan kaki.
Ketika tes poligraf dimulai, sang investigator atau penanya akan memberi 3-4 pertanyaan yang simpel dan sederhana dengan jawaban yang diketahui dengan tujuan untuk membentuk suatu fisiologis “dasar.”. setelah itu beranjak ke pertanyaan berat yang kemudian indikatornya bisa ditampilkan dalam sebuah grafik naik turun mirip sebuah sesimograph pencatat gempa.
keterangan gambar
Tampak diagram yang ditampilkan dalam bentuk garis garis yang menandakan alur pernafasan kita ( respiration rate)
Line kedua adalah bagaimana kondisi ujung jari kita saat tes berlangsung ( mengcakup keringat yang ada di jari)
dan line ketiga adalah kondisi tekanan darah pada saat pemeriksaan
Berikut sensor sensor yang terpasang ke tubuh kita saat melakukan sebuah tes kebohongan:
1. Sensor Respiratory rate (pneumographs), berwujud tabung karet yang berisi udara dan di ikatkan mengelilingi area perut/dada. Ketika dada atau otot-otot perut mengembang, udara di dalam tabung dipindahkan dalam bentuk grafik pada layar. Tanda di kertas bergulir jika subjek mengambil napas. Poligraf digital juga menggunakan pneumographs, tetapi menggunakan transduser untuk mengubah energi udara yang dipindahkan ke sinyal elektronik.
2. Sensor Tekanan darah. Sebuah alat pengukur tekanan darah ditempatkan sekitar lengan (mirip alat tes tekanan darah pada medis). alat ini mencatat perubahan-perubahan dalam tekanan darah dan dengan sebuah alat data tersebut dikirim dan dimunculkan dalam Grafik.
3. Galvanic skin resistance (GSR). Ini juga disebut pencatat aktivitas elektro-dermal dan pada dasarnya adalah pengukur dari keringat di ujung jari anda (di pasang 2 sensor di ujung jari anda). Ujung jari adalah salah satu daerah yang paling berpori pada tubuh dan indikasinya adalah jika kita berkeringat maka kita sedang dalam tekanan dan alami muncul disaat orang berbohong. Fingerplates yang disebut galvanometers, melekat pada dua dari jari-jari subjek. sensor ini mengukur kemampuan kulit untuk menghantarkan listrik. Ketika kulit terhidrasi (seperti keringat), itu menghantarkan listrik jauh lebih mudah daripada saat kering dan semua data data ini tercatat pula di grafik.
source: http://rifkymedia.wordpress.com
1 komentar:
wah mantab infonya sobat
Post a Comment