Proses Pembuatan Kain Sutra
Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra bertekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membolehkan kain sutra membiaskan cahaya pada pelbagai sudut
Sejarah dan Legenda:
Sutera ditemukan dan digunakan pertama kali di Cina dibawah Kekaisaran Huang Ti ( Yellow Emperor ) sekitar tahun 2697 s/d 2597 Sebelum Masehi. Legenda mengatakan bahwa Lei-tzu sang Permaisuri kerajaan saat itu sedang memperhatikan kepompong di pohon mulberry dan kemudian mengambilnya, tanpa sengaja kepompong tersebut jatuh di cangkir teh sang permaisuri. Saat akan mengambil kepompong tersebut sang permaisuri menyadari bahwa kepompong tersebut kemudian menjadi berbentuk helaian benang yang halus dan panjang. Inilah awal pertamakali benang sutera ditemukan. Di Cina kemudian permaisuri tersebut sampai sekarang dikenal sebagai Si Ling-chi atau Lady of the Silkworm.
Semenjak itu Cina dikenal sebagai penghasil kain sutera yang terkenal di seluruh dunia. Banyak pedagang datang ke Cina untuk berdagang kain sutera Cina yang terkenal. Jalur perdagang tersebut kemudian dikenal sebagai Silk Road atau Jalur Sutera
Sutera ditemukan dan digunakan pertama kali di Cina dibawah Kekaisaran Huang Ti ( Yellow Emperor ) sekitar tahun 2697 s/d 2597 Sebelum Masehi. Legenda mengatakan bahwa Lei-tzu sang Permaisuri kerajaan saat itu sedang memperhatikan kepompong di pohon mulberry dan kemudian mengambilnya, tanpa sengaja kepompong tersebut jatuh di cangkir teh sang permaisuri. Saat akan mengambil kepompong tersebut sang permaisuri menyadari bahwa kepompong tersebut kemudian menjadi berbentuk helaian benang yang halus dan panjang. Inilah awal pertamakali benang sutera ditemukan. Di Cina kemudian permaisuri tersebut sampai sekarang dikenal sebagai Si Ling-chi atau Lady of the Silkworm.
Semenjak itu Cina dikenal sebagai penghasil kain sutera yang terkenal di seluruh dunia. Banyak pedagang datang ke Cina untuk berdagang kain sutera Cina yang terkenal. Jalur perdagang tersebut kemudian dikenal sebagai Silk Road atau Jalur Sutera
Untuk menghasilkan sutera yang baik diperlukan ulat serta makanannya berupa daun murbai. Bagi yang belum mengetahui pohon serta daunnya lihat gambar dibawah ini :
Proses Produksi Sutra
Ulat sutra diletakan pada wadah yang berisi daun murbai sebagai makanan ulat tersebut
Tempat peternakan ulat sutra
Dengan rakusnya, ulat sutra mulai memakan daun murbai yang telah disediakan
Setelah kenyang ulat sutra kan mulai membentuk coccon/kepompong sutra yang merupakan bahan dasar dari kain sutra
kepompong sutera mulai terbentuk
wadah penyimpanan ulat sutera
kempompong ulat sutera dipisahkan dariwadah penyimpanannya
kepompong ulat sutera saat dipanen
inilah bahan dasar dari kain sutera
nih isi dalamnya kepompong tersebut
Kepompong siap dipintal untuk dijadikan benang sutra
Fakta menarik tentang ulat sutra :
1.Ketika Ulat sutra berumur 25 hari, berat mereka 10.000 kali sejak mereka ditetaskan.
2.Diperlukan 5500 ulat sutra untuk menghasilkan 1Kg sutra
3.1 kepompong ulat sutera, apabila helainya dibentangkan maka benang suteranya akansepanjang 1000 yard.
4.Makanan kesukaan ulat sutra adalah daun Murbai
1.Ketika Ulat sutra berumur 25 hari, berat mereka 10.000 kali sejak mereka ditetaskan.
2.Diperlukan 5500 ulat sutra untuk menghasilkan 1Kg sutra
3.1 kepompong ulat sutera, apabila helainya dibentangkan maka benang suteranya akansepanjang 1000 yard.
4.Makanan kesukaan ulat sutra adalah daun Murbai
Sumber : kaskus.us
0 komentar:
Post a Comment