Wabah Kolera Kembali Muncul Di Dunia
Dua pria Zimbabwe beristirahat di sebuah tenda rehidrasi kolera rumah sakit Musina, perbatasan Zimbabwe-Afrika Selatan, 11 Desember 2008
Kolera kembali muncul di beberapa bagian dunia. Seorang ahli Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Kamis (19/8), mengatakan, wabah kini sedang terjadi di Nigeria dan Kamerun. Koordinator kelompok WHO mengenai kolera, Claire-Lise Chaignat, mengatakan, tercatat 2.849 kasus kolera di Kamerun, termasuk 222 orang yang tewas sejak Mei.WHO juga mencatat 837 kasus kolera di Nigeria utara sejak pertengahan Juni, termasuk 30 korban tewas. ”Angka kematian akibat kolera di negara-negara itu antara lain 3,6 persen dari total infeksi di Nigeria dan 7,8 persen di Kamerun. Angka ini terlalu tinggi dibandingkan dengan ambang 1,0 persen yang lazim,” tambahnya.
Menteri Kesehatan Nigeria Onyebuchi Chukwu, Kamis, juga mengumumkan jumlah korban yang jauh lebih tinggi. Dia mengatakan, korban tewas telah meningkat menjadi 231 orang dari total 4.600 orang yang terinfeksi.
”Sampai dua atau tiga hari lalu, angka yang kami miliki di Kementerian Kesehatan adalah 4.600 orang terinfeksi kolera di beberapa negara bagian. Dari orang yang terinfeksi itu, 231 telah tewas,” katanya dalam sebuah wawancara BBC.
Korban tewas
Para pejabat Nigeria di Bauchi dan Borno sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas 107 orang.
Kolera menyebabkan diare dan muntah parah. Hal ini mengakibatkan dehidrasi. Dengan masa inkubasi singkat, kolera bisa fatal kalau tidak ditangani tepat waktu.
Chaignat mengatakan, ”Secara global, kolera berkembang di seluruh dunia.” Wabah juga dilaporkan terjadi di Provinsi Sud-Kivu, Republik Demokratik Kongo, serta di Laos, Uganda, Djibouti, Afganistan, Nepal, dan Papua Niugini.
”Ini adalah penyakit orang miskin, sebuah tanda ketiadaan akses ke air minum bersih dan buruknya higiene,” tambah Chaignat. ”Kolera berbeda dengan penyakit-penyakit lain, bisa menimbulkan panik karena kematian bisa terjadi dalam beberapa jam.”
Air tercemar
Kolera ditularkan melalui air dan melalui makanan yang telah tercemar air tidak bersih. Penyakit ini juga sedang endemis di beberapa negara, seperti Pakistan yang telah terlanda banjir besar pada bulan lalu.
Chaignat mengatakan, penyebaran kolera di seluruh dunia mungkin sebagian ada hubungannya dengan perubahan iklim.
Kuman itu hidup terutama di air dengan suhu 37 sampai 38 derajat celsius dan tanpa sinar matahari langsung. Infeksi sangat menular, tetapi dapat mudah dicegah dengan air bersih dan sanitasi.
Pejabat kesehatan Negara Bagian Bauchi, Dr Musa Mohammed, mengatakan, lebih dari 1.700 kasus kolera dilaporkan dalam pekan-pekan terakhir. Mohammed mengatakan, infeksi itu kemungkinan besar datang dari sumur-sumur dan sumber-sumber air yang tercemar yang digunakan di daerah itu.
Menurut perkiraan Badan Kesehatan PBB, sekitar 120.000 orang tewas setiap tahun di dunia karena kolera.
Sumber : http://internasional.kompas.com/
0 komentar:
Post a Comment