6 Menteri yang Layak Dicopot
INILAH.COM, Jakarta - Sabang-Merauke Circle (SMC) merekomendasikan enam menteri agar dicopot dari jabatannya. Apa saja alasannya?
Menteri ESDM Darwin Z Saleh dipandang tidak memiliki profesionalisme dan kepatutan tugas dalam menjalankan perannya, serta tidak memiliki prestasi apa pun pada negara.
"Darwin tidak bekerja sungguh-sungguh menegakkan azas kemandirian energi untuk bangsa, dan di sisi lain bertanggungjawab atas kelangkaan sumber energi nasional untuk pembangunan, yang mengakibatkan PLN berencana mengimpor batubara dari Australia," ujar Ketua Dewan Direktur Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan di Jakarta, Selasa (14/9), Syahganda Nainggolan di Jakarta, Selasa (14/9),
Sementara Marie E Pangestu, lebih merupakan sosok yang berkiblat pada liberalisasi ekonomi sekaligus membuat Indonesia kini dibanjiri produk asing, khususnya China, tanpa kehendak mendahulukan peran ekonomi rakyat di dalam negeri.
"Marie sama sekali tidak pro rakyat, kecuali pro pada kapitalisme yang ingin menggusur rakyat," tegasnya.
Terkait Muhaimin Iskandar, lanjut Syahganda, dianggap menteri yang tidak cakap mengatasi persoalan pekerja ataupun pengangguran, serta tidak berhasil dalam menangani nasib TKI di luar negeri.
"Muhaimin tidak bisa mendorong buruh menjadi bermartabat dan membiarkan buruh terus hidup tidak sejahtera," ungkapnya.
Sedangkan Marty Natalega, kesalahannya terutama dalam menjaga kemartabatan bangsa dengan negara lain, yang menjadikan Indonesia tidak berharga termasuk oleh negara tentangga Malaysia.
"Khusus Sudi Silalahi, kejadian tewasnya penyandang tuna netra, Joni Malela, dalam acara open house di Istana Negara hari pertama lebaran lalu, jelas tidak sederhana meski kasusnya bukan kekerasan. Sudi lalai dalam melindungi nyawa rakyat yang bertamu ke Istana untuk hanya bersalaman dengan Presiden SBY," tambahnya..
Sudi juga tidak berhasil membangun harmoni antar institusi pemerintahan di tingkat pusat, melalui peran penguatan para menteri SBY
Sementara Patrialis Akbar tidak mampu menampilkan agenda prioritasnya, guna membangun sistem penegakkan hukum yang akuntabel dan sesuai semangat reformasi yang ingin dilaksanakan Presiden SBY.
"Jadi, selain karena visinya tidak jelas, agendanya juga tidak kelihatan dalam menunjukkan pekerjaan yang kredibel serta prestisius bagi seorang Menteri Hukum dan HAM," jelas Syahganda, mantan Direktur Eksekutif Center for Information and Development Studies (CIDES). [mah]
dari kiri ke kanan:
1. Menteri ESDM: Darwin Zahidi Saleh
2. Menteri perdagangan: Marie Elka Pangestu
3. Menteri TK & Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
4. Menteri Luar negeri: Marty Natalegawa
5. Mensesneg: Sudi Silalahi
6. MenkumHAM: Patrialis Akbar
http://www.inilah.com/news/read/poli...ayak--dicopot/
1 komentar:
Rasanya kurang setuju dengan Menkumham....Hidup Patrialis Akbar deh.. :))
Post a Comment