Beredar Nomor Telepon 'Pencabut Nyawa'
NAIROBI - Seringkali Anda mendengar sms-sms ancaman pembunuhan yang beredar di masyarakat. Tak hanya terjadi di Indonesia, teror-teror melalui ponsel tersebut kian marak di negara-negara lain.
Kali ini di Kenya, rumor mengenai ancaman via telepon kembali beredar. Rumor yang dilansir Newscom, Senin (6/9/2010) mengungkapkan bahwa ada sebuah nomor ponsel tertentu yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami pendarahan otak apabila mengangkat nomor ponsel tertentu.
Parahnya lagi, kabar tersebut menyatakan, bahwa telah terjadi sekira 27 kasus kematian yang disebabkan oleh nomor ponsel tersebut.
Regulator telekomunikasi Kenya, telah mengimbau kepada pengguna ponsel agar mengabaikan sms dan cerita-cerita mengenai nomor ponsel pembawa maut tersebut. Regulator menyatakan bahwa kabar tersebut hanyalah bohong belaka dan hanya ulah segelintir orang yang ingin mengambil keuntungan dari kehebohan nomor ponsel 'maut' tersebut.
"Saat ini memang banyak, sms yang memberitahukan pengguna ponsel agar berhati-hati tak mengangkat nomor telepon dari sejumlah nomor tertentu. Pesan itu harus diberhentikan. Selain itu, pendarahan di otak akibat frekuensi tinggi ponsel tidak memiliki dasar teknis apapun," tulis Komisi Regulasi Telekomunikasi Kenya.
Sumber: http://techno.okezone.com/read/2010/09/06/54/370436/54/beredar-nomor-telepon-pencabut-nyawa
Kali ini di Kenya, rumor mengenai ancaman via telepon kembali beredar. Rumor yang dilansir Newscom, Senin (6/9/2010) mengungkapkan bahwa ada sebuah nomor ponsel tertentu yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami pendarahan otak apabila mengangkat nomor ponsel tertentu.
Parahnya lagi, kabar tersebut menyatakan, bahwa telah terjadi sekira 27 kasus kematian yang disebabkan oleh nomor ponsel tersebut.
Regulator telekomunikasi Kenya, telah mengimbau kepada pengguna ponsel agar mengabaikan sms dan cerita-cerita mengenai nomor ponsel pembawa maut tersebut. Regulator menyatakan bahwa kabar tersebut hanyalah bohong belaka dan hanya ulah segelintir orang yang ingin mengambil keuntungan dari kehebohan nomor ponsel 'maut' tersebut.
"Saat ini memang banyak, sms yang memberitahukan pengguna ponsel agar berhati-hati tak mengangkat nomor telepon dari sejumlah nomor tertentu. Pesan itu harus diberhentikan. Selain itu, pendarahan di otak akibat frekuensi tinggi ponsel tidak memiliki dasar teknis apapun," tulis Komisi Regulasi Telekomunikasi Kenya.
Sumber: http://techno.okezone.com/read/2010/09/06/54/370436/54/beredar-nomor-telepon-pencabut-nyawa
1 komentar:
Wah ngeri sekali bisa sampe begitu
Post a Comment